Kamis, 05 November 2015

TANGISAN NEGERIKU





Pernahkah kau amati..!
sepasang kuda terbang melayang
menukik kebawah seberkas pelangi
menorehkan jalan diatas awan
menapaki dunia, merangkul harapan penuh warna
namun. Ingatkah..?
kala tanah ini menangis tersedu.sedu
menangis bagai tergores belati
menangis tuk wajah-wajah tanpa nurani

teman..
Hariku tak sebahagia dulu
kedustaan rajai peta leluhurku
korupsi warnai takdir duniaku
andai aku bisa memilih
aku kan hidup kala reformasi kejujuran
terangnya surya sinari dunia yg pilu
indahnya ukhuwah hiasi hari-hari yg sepi
puing-puing cinta genangi pasir dusta

jikalau engkau singa
taringmu pasti kan sirna oleh daging petaka
aumanmu telah kadaluarsa
andai engkau burung..
sayapmu telah patah oleh panah dusta
tak akan sanggup lintasi birunya cakrawala.
andai tanah ini adalah ikan,
siripmu kan pudar tertabrak karang kebohongan
tak lagi arungi luasnya sanubari

ohh .. Tuhan
negeriku terlanjur memakan sesaji basi
nyanyian duka menggema tanah mulia
ratapan massa seolah musibah sementara
kala kau seperti kami
janjimu bagai hutan tak bertepi
omongmu kejujuran akan dijunjung tinggi
namun..?
secangkir kebaikan ternoda setetes kedustaan
kini,,
hanya puing-puing kertas yg tersisa
hanya kenangan manis yg kurasa
akankah soekarno kan bangkit lagi..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar